Ketua GSH Inhil Hj. Zulaikhah Wardan Serahkan Bantuan Paket Premium Ramadhan untuk Keluarga Sasaran.
Tembilahan- Selasa (12/04/2022) Pagi, Bertempat di Kantor Camat Tembilahan Jl. Vereran Tembilahan, Ketua Gerakan Satu Hati (GSH) Indragiri Hilir (Inhil), Hj. Zulaikhah Wardan, S.Sos, ME Menyerahkan bantuan Paket Premium Ramadhan kepada Sasaran Gerakan Satu Hati Kab. Inhil.
Turut hadir pada kesempatan, Ketua BAZNAS Kab. Inhil, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda, Camat Tembilahan, Lurah Se Kecamatan Tembilahan, Pengurus PKK Se Kecamatan Tembilahan serta Ibu dan Bapak yang menerima bantuan sembako.
Hj. Zulaikhah Wardan yang pada kesempatan itu di Wawancarai oleh awak media mengatakan bahwa ini adalah salah satu kegiatan kerjasama antara Tim GSH dan Muslimat NU dalam rangka menyalurkan paket premium Ramadhan Berkah ini kepada para mustahiq atau masyarakat yang berhak menerima di lingkungan kecamatan Tembilahan ini.
Sebanyak 82 paket yaitu 52 untuk keluarga kita gizi buruk dan gizi kurang, kemudian 30 untuk mustahiq biasa di salurkan melalui PAC Muslimat NU Kecamatan Tembilahan.
Ini merupakan salah satu program tahunan yang memang kalau kerjasama dengan Muslimat NU ini adalah tahun ketiga. Kemudian untuk GSH karena baru dibentuk pada tahun 2021 ini adalah kegiatan yang pertama bekerjasama dengan BAZNAS.
Gerakan Satu Hati(GSH) merupakan salah satu gerakan mengetuk hati,yaitu pengumpulan donatur dari perbankan, perusahaan dan juga ASN yang ada di Kab. Inhil.
Setelah terkumpul dananya kita berikan pembelian susu untuk anak-anak balita kita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang yang ada di Kab. Inhil.
Kegiatan Gerakan Satu Hati adalah merupakan hanya memberikan susu interfensi kepada anak-anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk supaya mereka menjadi tumbuh kembang berat badannya, tinggi badannya sesuai dengan usia. Sumber permasalahan utama dari gizi buruk, gizi kurang ini adalah keluarga yang tidak mampu.
Untuk itu perlu program lanjutan bagaimana kita bisa membantu keluarga-keluarga ini keluar dari kemiskinan sehingga mereka kita harapkan kedepan dua tahun atau tiga tahun yang akan datang mereka tidak melahirkan lagi balita-balita gizi buruk karena mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan hari-harinya mempunyai pendapatan.
BAZNAS mengambil peran dengan cara memberikan pelatihan kepada keluarga-keluarga gizi buruk yaitu ada pelatihan menjahit sebanyak 10 orang, Bengkel LAS sebanyak 10 orang, dan bengkel motor sebanyak 10 orang.
Pelatihan ini diharapkan bisa memberikan keterampilan sesuai dengan pelatihannya. Setelah mereka melakukan pelatihan ini mereka juga dikasih bantuan alatnya seperti menjahit di berikan alat mesin jahitnya. Selama pelatihan ini biaya di tanggung oleh BAZNAS dan di pantau sampai dapat sampai mendapatkan hasil baru mereka bisa dilepas. Dan kegiatan ini nanti akan di laksanakan setelah Idul Fitri.”Tutup Hj. Zulaikhah Wardan.