Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana, Pj Bupati Erisman Yahya harapkan Semua OPD mendukung Langkah Awal Dalam Perencanaan

Tembilahan – Pj Bupati Inhil H. Erisman Yahya menekankan pentingnya kajian risiko bencana sebagai langkah awal dalam perencanaan dan mitigasi.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri sekaligus membuka kegiatan penyusunan kajian risiko bencana (KRB) di Ruang Rapat Kantor Bappeda, Kamis (17/10/2024).

Kegiatan yang ditaja oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil tersebut dihadiri oleh Ketua Komsi III DPRD Inhil, Sabit, Kalaksa BPBD Raja R Arliansyah, Ketua Tim Pusat Study Bencana UGM, Aan Setiawan, serta Pimpinan OPD terkait dan Camat se Kabupaten Inhil.

Pj Bupati Inhil H. Erisman Yahya mengatakan, dokumen kajian risiko bencana (KRB) merupakan sebuah dokumen penting yang wajib dimiliki oleh suatu daerah.

Dikatakannya, KRB merupakan perangkat untuk menilai kemungkinan dan besaran kerugian akibat ancaman yang ada. Dengan mengetahui kemungkinan dan besaran kerugian, fokus perencanaan dan keterpaduan penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi lebih efektif.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan BPBD Inhil, bencana alam yang sering terjadi didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan, abrasi/longsor, banjir dan angin puting beliung. 

Sepanjang tahun 2023 telah terjadi bencana alam sebanyak 114 kejadian, jumlah korban terdampak 1.442 kk dengan 4.438 jiwa, kerusakan permukiman sebanyak 24 unit rumah dan fasilitas umum 5 unit.

Sementara pada tahun ini per 30 September 2024, telah terjadi bencana alam sebanyak 79 kejadian, dengan jumlah korban terdampak 3.394 kk dengan 11.945 jiwa, kerusakan permukiman sebanyak 21 unit rumah, dan fasilitas umum 6 unit.

Hal ini dikatakan Pj Bupati Erisman menunjukkan bahwa Kabupaten Inhil bukan termasuk daerah yang aman dari bencana akan tetapi termasuk daerah yang cukup rawan terjadi akan bencana, baik bencana yang disebabkan faktor alam, non alam dan juga karena ulah manusia.

Erisman menegaskan perlunya kerja sama kita semua agar dokumen yang dihasilkan benar-benar bisa dimanfaatkan dan menjadi referensi dalam membangun Kabupaten Inhil menjadi Kabupaten yang aman dari bencana.

“Kita perlu memahami potensi risiko yang ada di daerah kita agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi masyarakat,” tutupnya Pj Bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *